Selasa, 10 Agustus 2010

Daftar Nilai Teknologi Produksi Benih

DAFTAR NILAI

MATAKULIAH : TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH
SMT/PRODI : II REG/II AMP/IV AMP/ AGROTEKNOLOGI
DOSEN : SUSI SALHAN,SP,MP

NIM Angka Huruf
1 203091010003 71 B
2 203091010021 72 B
3 203091010014 70 B
4 203091010023 70 B
5 203091020001 73 B
6 203091020004 60 C
7 203091020005 78 B
8 203091020007 72 B
9 203091020008 73 B
10 203091020010 78 B
11 203091020011 78 B
12 203091020013 76 B
13 203091020015 86 A
14 203091020016 78 B
15 203091020020 88 A
16 203091020022 85 A
17 203081010005 84 A
18 203081010033 81 A
19 203081010007 72 B
20 203081010022 82 A
21 203081010004 77 B
22 203081010008 70 B
23 203081010031 80 A
24 203081010010 80 A
25 203081010038 84 A
26 203081010004 76 B
27 203081010009 74 B
28 203081010034 67 C
29 203081010017 80 A
30 203081010030 82 A
31 203081010026 68 C
32 203081010019 80 A
33 203081010025 69 C
34 203081010020 86 A
35 203081010024 84 A
36 203081010016 80 A
37 203081010032 60 C
38 203081010035 78 B
39 203081010001 68 C

Tembilahan, 7 Juli 2010
Dosen Pengasuh Matakuliah



Susi Salhan,SP,MP
NIDN.1018067601

Sabtu, 07 Agustus 2010

INFO untuk ALUMNI POLITEKNIK PERTANIAN TEMBILAHAN

Salam Kampus Biru,...

Setelah beberapa tahun meraih gelar Ahli Madya, apa kabarnya sekarang? apakah sudah mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan ilmu yang diperoleh semasa kuliah di Politeknik Pertanian Tembilahan, atau belum mempunyai pekerjaan yang tetap, atau masih bingung menentukan pilihan pekerjaan... tidak semua alumni terlacak oleh Program Studi, mungkin ada yang membaca blog ini bisa menghubungi saya atau ke kampus Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri. Dalam kesempatan ini ada yang ingin saya sampaikan kepada Alumni Politeknik Pertanian Tembilahan atau D3 Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, untuk meningkatkan sumberdaya manusia, tidak ada salahnya untuk melanjutkan studi pada bidang ilmu yang sama yaitu pada Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri, banyak fasilitas yang diberikan khusus untuk alumni.

Alumni kampus biru....
Untuk meraih gelar Sarjana Pertanian pada Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri, alumni akan menyelesaikan studinya hanya lebih kurang 3 semester. Matakuliah yang diakui dari Diploma III berjumlah 80 SKS, jadi hanya tersisa 68 SKS. Total untuk menyelesaikan Studi berjumlah 148 SKS. Saya berharap setelah anda membaca ini, anda bisa mempertimbangkan dan bisa memutuskan untuk melanjutkan studi S1 pada Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri. Mari kita tingkatkan sumber daya manusia, untuk membangun negeri seribu parit ini.

Terimakasih atas kunjungannya, saya akan entri kurikulum Program Studi Teknologi Pangan FAPERTA UNISI. Kunjungi lagi blog ini.

Jumat, 06 Agustus 2010

Pertanian Berkelanjutan

I. PENDAHULUAN




A. Pertanian Berkelanjutan

Pada hakikatnya system Pertanian yang berkelanjutan adalah back to nature, yakni system Pertanian yang tidak merusak, tidak mengubah,serasi, selaras dan seimbang dengan lingkungan atau pertanian yang patuh dan tanduk pada kaidah-kaidah alamiah. Upaya manusia yang mengingkari kaidah-kaidah ekosistem dalam jangka pendek mungkin mampu memacu produktivitas lahan dan hasil. Namun dalam jangka panjang biasanya hanya akan berakhir dengan kehancuran lingkungan. Ternyata masuknya energi dari luar ekosistem memberikan dampak buruk bagi anasir-anasir lingkungan dan membahayakan atau mengancam kesehatan manusia. Upaya-upaya penggunaan bahan-bahan kimia dalam agroekosistem konvensional yang dicanangkan Negara-negara maju dengan tema revolusi hijau (green revolution) ternyata lama-kelamaan tidak mampu bertahan pada kebanyakan tanah-tanah dikawasan tropika, dengan sumber air pengairan yang telah banyak tercemar. Green revolution memang sukses dengan produktivitas hasil panen biji-bijian yang menakjubkan (miracle seeds), namun ternyata juga memiliki sisi buruk atau eksternalitas negative, misalnya erosi tanah yang berat, punahnya keanekaragaman hayati, pencemaran air, bahaya residu bahan kimia pada hasil-hasil Pertanian dan lain-lain.

Sustainable agriculture adalah cara mengelola Pertanian dengan memanfaatkan keahlian dan teknologi untuk mencapai stabilitas kehidupan jangka panjang dari usaha Pertanian, perlindungan lingkungan dan keselamatan lingkungan.

Ciri-ciri khas dari Pertanian berkelanjutan diantaranya:

1. Terjadi peningkatan pendapatan petani

2. Terpeliharanya sumber daya alam dan bertahannya produktivitas.

3. Dampak negative terhadap lingkungan sangat minim

4. Produksi optimal diperoleh dengan masukan teknologi minimum

5. Memuaskan hasil usaha tani dan dapat memenuhi kebutuhan makanan serta memenuhi kebutuhan sosial lainnya bagi keluarga petani.


Alasan pemilihan sistem pertanian berkelanjutan menurut Rodale (1988) dalam Prasad dan Power (1997) adalah :

1. Pertanian modern saat ini (Amerika) didasarkan pada sumber daya yang tidak terbarukan, dikhawatirkan jika sumber daya tidak terbarukan berkurang maka harga pangan dunia menjadi mahal atau produksi menjadi menurun.

2. Produksi yang tinggi pada saat sekarang memberikan kontribusi terhadapmenurunnya kualitas lingkungan, dalam pengertian erosi tanah, pencemaran lingkungan dan kerusakan hutan.

3. Meningkatnya masalah polusi yang disebabkan oleh kegiatan pertanian.

4. Dengan demikian muncul suatu pemikiran agar pertanian lebih banyak bertumpu pada kemampuan sumber daya alam lokal, selanjutnya secara terus-menerus mengembangkannya untuk menghadapi kebutuhan pangan yang terus meningkat dalam ketersediaan sumber daya pertanian yang terbatas.

5. Teknologi pertanian modern pada saat ini tampaknya akan menjadi tidak lestari (unsustainable) pada masa akan datang jika produksi pertanian menjadi satu-satunya sumber utama energi dan cadangan pangan penduduk dunia.

Menurut pengamatan Dr.Peter Goering (1993), terdapat empat kecenderungan positif yang mendorong sistem budidaya pertanian harus berkelanjutan yaitu :

1. Perubahan sikap petani

Dinegara-negara maju perubahan sikap petani yang menolak system Pertanian yang boros energi atau tidak efisien sudah dimulai dua dasawarsa yang lalu. Kesadaran mereka untuk menerapkan Pertanian dengan input luar rendah merupakan solusi alternatif atas kegagalan revolusi hijau yang dapat membahayakan kesehatan dan kelestarian kehidupan.

2. Permintaan produk-produk Pertanian oragnik.

Di Negara-negara maju permintaan produk-produk Pertanian organic rata-rata naik 10%-30% per tahun. Masyarakat menghendaki jenis makanan sehat atau makanan alami yang benar-benar bebas zat aditif.

3. Keterkaitan antara petani dan konsumen.

Keterkaitan antara petani dan konsumen menjadi langkah awal atau kebangkitan transformasi pertanian subsisten ke arah sistem pertanian yang berorientasi pasar (market oriented). Peningkatan permintaan produk-produk pertanian organik oleh konsumen (green konsumen) akan mendorong petani untuk mengembangkan pertanian organik.

4. Perubahan kebijakan

Sudah saatnya dilakukan perubahan kebijakan pembangunan pertanian yang tidak lagi hanya berorientasi hasil (product oriented), tetapi juga dengan memperhatikan aspek kelestarian sumber daya alam secara serius. UU No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budi Daya mengisyaratkan bahwa dominasi dan campur tangan pemerintah terhadap petani dalam pembangunan pertanian semakin dikurangi. Petani tidak lagi hanya berperan sebagai objek, tetapi menjadi subjek dan penentu utama keberhasilan usaha tani yang dilakukanya.

Dr. Soekartawi (1995), pakar ekonomi pertanian menyebutkan tiga alasan mengapa pembangunan pertanian di Indonesia harus berkelanjutan.

1. Sebagai negara agraris, peranan sektor pertanian Indonesia dalam sistem perekonomian nasional masih dominan. Dari 210 juta penduduk Indonesia, + 150 juta oarang mencari penghidupan dari sektor pertanian tanaman pangan, perikanan, peternakan, perkebunan dan kehutanan.

2. Sebagai negara agraris, agrobisnis dan agroindustri memiliki peranan yang sangat vital dalam mendukung pembangunan sector lainnya.

3. Sebagai Negara agraris, pembangunan Pertanian berkelanjutan menjadi keharusan agar suber daya alam yang ada sekarang ini dapat terus dimanfaatkan untuk kurun waktu yang relative lama.


B. Penyebab Pertanian Tidak Berkelanjutan

Beberapa hal yang dapat menurunkan keberlanjutan suatu system Pertanian antara lain sebagai berikut :

1. Pertumbuhan penduduk dan kemiskinan

Pertumbuhan penduduk selalu diikuti dengan pertambahan kebutuhan hidup, baik pangan, sandang maupun perumahan. Kemiskinan baik ilmu maupun harta akan menjadi salah satu penyebab mundurnya tingkat keberlanjutan pembangunan pertanian. Penduduk yang relatif miskin ilmu pengetahuan kurang peduli dan memiliki kesadaran rendah akan arti lingkungan yang sehat dan bersih. Mereka dengan seenaknya akan mengeksploitasi sumber daya alam disekitarnya tanpa memperhitungkan dampak negatifnya bagi keseimbangan lingkungan.

2. Kebijakan pemerintah

Kebijakan pemerintah di bidang pertanian dapat memberikan dampak negatif bila kebijakan itu disusun bukan dari kebutuhan riil dan permasalahan yang ada di lapangan. Menurut lubis dan sunarjo (1995) faktor-faktor penyebab kerusakan sumber daya alam pertanian dan lingkungan merupakan efek samping (side effects) dari pola budidaya tanaman yang mengarah pada sistem monokulture dan setralisasi kebijakan untuk mengejar target produk dan eksport,serta penggunaan input (pupuk dan pestisida) yang berlebihan karena didorong kebijakan harga atau subsidi.

3. Kegagalan Pasar (Market Failure)

Kegagalan pasar terjadi apabila mekanisme pasar tidak berjalan sebagaimana mestinya, misalnya timbul pasar persaingan tidak sempurna (imperfect market). Kompetisi pasar yang tidak sempurna antara lain praktek monopoli yang mendorong eksploitasi sumber daya alam secara tidak bertanggung jawab.

4. Hak kepemilikan lahan

Perbedaan status penguasaan atas lahan dapat memberikan andil besar terhadap rusaknya sistem pertanian yang berkelanjutan. Status hak sewa atas tanah dapat mendorong penyewa melakukan eksploitasi sumber daya lahan secara berlebihan untuk mengejar keuntungan, tanpa memikirkan reinvestasi yang lestari.



C. Kendala Pertanian Berkelanjutan

Implementasi pembangunan pertanian yang berkelanjutan di Indonesia tidak mudah karena dihadapkan pada banyak kendala (Kusharto dan Guhardja,1996) sebagai berikut :



1. Kendala sumber daya manusia

Rata-rata tingkat pendidikan petani relatif rendah, kondisi kesehatan petani kurang baik, produktivitas kerja masih rendah dan kurangnya motivasi untuk maju.

2. Kendala sumber daya alam

Ketersediaan volume air yang tidak menentu, kualitas air yang semakin menurun, kesuburan tanah yang semakin menurun dan kondisi agroklimat yang berubah-ubah.

3. Kendala aplikasi teknologi

Praktek-praktek usaha tani yang mengancam kelestarian lingkungan, praktek-praktek penanganan pascapanen, dan pembangunan atau pengadaan sarana dan prasarana pertanian. Praktek-praktek usaha tani yang mengancam kerusakan lingkungan antara lain penggunaan pestisida untuk membasmi hama dan penyakit tanaman, penggunaan bahan kimia untuk menangkap ikan. Praktek-praktek penanganan pascapanen yang dapat menjadi kendala pertanian berkelanjutan antara lain : penggunaan pestisida,antibotika, dan bahan pengawet pada proses pengolahan hasil tanaman pangan, ternak dan ikan, penggunaan bahan kemasan yang membahayakan kesehatan dan pengasapan dll.

Personal data

Nama      : Susi Salhan,SP,MP
TTL         : Teluk Sungka, 18 Juni 1976
Status      : Menikah
Agama     : Islam
Alamat     : Jl.M.Boya Lr.Kampung Jawa No 46
Pekerjaan : - Guru Bidang Studi Agronomi SMKN1 Tembilahan Hulu
                  - Dosen Tidak Tetap pada Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

SD           : SDN 01 Teluk Pinang Kec GAS INHIL
SMP        : SMPN 01 Sungai Guntung Kec. Kateman INHIL
SMA       : SMAN 01 Tembilahan INHIL
S1           : Fakultas Pertanian UNRI Pekanbaru
S2           : Program Pascasarjana UNAND Padang

Riwayat Pekerjaan :

Tahun 2005-2008       : Dosen Tetap Politeknik Pertanian Tembilahan
Tahun 2008-2010       : Dosen Tetap Universitas Islam Indragiri
Tahun 2007-2009       : THL-TB PPL Pertanian Desa Pekan Kamis
Tahun 2010-Sekarang : Guru SMKN 1 Tembilahan Hulu Kab INHIL

Nama Suami  : Eka Maslan Putra,SP

Nama Anak : 1. M. Fathir Raja
                     2. M. Athar Fadillah

Sembilan Indikator Keberhasilan Program Penyuluh

Ada 9 (sembilan) indikator keberhasilan penyuluh pertanian
yaitu:
1. Penyusunan programa penyuluhan
2. Renana kerja penyuluh pertanian
3. Data peta wilayah
4. Diseminasi Teknologi
5. Kebudayaan dan kemandirian petani
6. Kemitraan usaha
7. Kelembagaan petani
8. Informasi sarana produksi dan pemasaran
9. Produktivitas dan pendapatan petani

Selamat Datang di Blog Susi Salhan,SP,MP

Selamat datang pada blogger
Susi Salhan,SP,MP
Puteri raja memetik bunga
Bunga dipetik didalam taman
Bulan Ramadhan telah di depan mata
Salah dan khilaf mohon dimaafkan….
Marhaban ya Ramadhan